Wako Maulana Pimpin Rakor Penanggulangan Banjir, Ini Strategi dan Langkah Konkretnya

JAMBISTAR.ID-Wali Kota Jambi dokter Maulana didampingi Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penanganan dan Penanggulangan Banjir di Kota Jambi, Selasa (4/3/2025).

Berlangsung di ruang rapat Wali Kota Jambi, Rakor itu juga dihadiri langsung Ketua DPRD Kota Jambi Kemas Faried Alfarelly, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI David Partonggo Oloan Marpaung, Kabid SDA PUPR Provinsi Jambi Yazzer Arafat, Kepala Dinas PUPR Kota Jambi serta sejumlah Kepala perangkat daerah terkait dilingkup Pemkot Jambi.

Menggunakan kegiatan itu, kepada wartawan, Wali Kota Maulana mengatakan Rakor tersebut bertujuan untuk menetapkan strategi dan langkah-langkah nyata penanggulangan banjir secara bertahap di Kota Jambi.

“Alhamdulillah, dalam penanganan ini pemerintah pusat juga sudah menyiapkan anggaran untuk beberapa titik kawasan yang fokus untuk mengurangi dan mereduksi banjir di wilayah kota Jambi. Dan kami juga sudah berbagi tugas antara pihak Balai, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota,” ujarnya.

“Untuk akselerasinya, insya Allah bulan Mei ini sudah ada langkah-langkah yang dilakukan mulai dari penyeberangan, pelebaran drainase dan sungai, serta perencanaan pembangunan retensi,” lanjutnya.

Untuk pengerjaan nantinya, jelas Maulana, akan difokuskan pada titik-titik yang tidak memerlukan pembebasan lahan, khususnya pada retensi kolam.

“Pada prinsipnya, ada dana atau tidak kami akan mengerjakan dulu mana-mana yang tidak ada kendala. Jadi kami telah memiliki data penyebab banjir secara holistik, yang nantinya akan dikaji dan tidak perlu pembiayaan lahan, seperti penyeberangan jalan, gorong-gorong dan lainnya,” jelasnya.

Upaya konkret lainnya, kata Maulana, selain bekerja sama dengan BWSS dan Pemprov Jambi, kecuali juga akan bekerja sama dengan Pemkab Muara Jambi yang batas-batas wilayahnya berhubungan langsung dengan kota Jambi.

“Kami juga akan mengirimkan surat kepada Pak Bupati dan Pak Gubernur untuk menyelesaikan secara bersama-sama penanganan banjir ini, karena jika hanya menyelesaikan di kota saja, permasalahan ini tidak akan pernah selesai,” kata Maulana.

Dikesempatan itu, Wako Maulana juga mengingatkan Dinas terkait dalam memberikan Perizinan Bangunan Gedung (PBG), harus melihat secara utuh pemetaan tata ruang.

“Kita akan memastikan betul setiap perizinan, sehingga mengetahui apa-apa saja dampaknya kedepannya,” pungkas Wali Kota Jambi itu.

Sementara itu, Kepala BWSS VI David Partonggo Oloan Marpaung mengatakan, sebagai lembaga yang mempunyai kewenangan dalam pengelolaan sumber daya udara, terutama dalam penanganan banjir, termasuk mengapresiasi langkah-langkah Pemkot Jambi yang melibatkan semua pihak dalam mengatasi banjir.

“Melalui Arahnya tadi pak Wali Kota telah mengintruksikan kepada seluruh jajarannya untuk berkolaborasi dengan semua pihak yang ada di bidang keuangan mengenai masalah banjir ini. Oleh karena itu, kita sebagai institusi yang memiliki kemampuan akan berusaha mendukung secara maksimal langkah-langkah yang akan dilakukan dalam upaya mengurangi banjir,” katanya.

Terkait alokasi anggaran dalam penanganan banjir di Kota Jambi, Dia menyebut ada dana sebesar 144 miliar yang kontraknya hingga tahun 2026, dengan fokus utama adalah pelebaran sungai.

"Ada sebanyak 51 titik untuk pengerjaan, namun kami akan mengerjakan sesuai dengan titik prioritas, dan kewenangan pihak Balai, diantaranya adalah pelebaran Sungai Asam dan juga beberapa titik bottleneck," singkatnya. (*) 

Editor: Har